Dimana ada krisis, disitu ada peluang
Membaca news di detik.com pagi ini tentang statement dari pak Chareil Tanjung atau yang lebih dikenal dengan CT mengingatkan saya pada konsep lingkungan bisnis dan pengaruhnya pada bisnis. Pernyataan beliau tentang dimana ada krisis, disitu ada peluang.
Rasanya pernyataan ini sudah sering dilontarkan oleh banyak orang. Saya yakin teman-teman juga pernah dengar ini. Akan tetapi, bukan itu pelajaran berharganya. pelajaran utamanya adalah pertama, sensitivitas kepada perubahan lingkungan. Ini yang paling penting.
Sensitivitas ini akan membuat kita sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi di lingkungan tersebut. Apa sebenarnya pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah buat kita? Bagaimana dampaknya buat konsumen, supplier dan juga bisnis kita sendiri.
Kedua, kita harus paham bahwa dampak perubahan lingkungan itu berbeda-beda bagi setiap bisnis. Jelas sekali karakter bisnis kita beda satu sama lain. Bagi yang berbisnis dengan supplier yang transaksinya dengan dolar, tentu akan berpengaruh. Contohnya, bila bahan bakunya impor, tentu akan terasa. Ada tambahan 2.000 – 3.000 karena rupiah melemah jadi 11.000 – 12.000 an.
Lain halnya dengan bisnis yang bahan bakunya bukan dari impor, pengaruhnya tidak sebesar bahan baku impor. Selain itu, bagi pengusaha yang ekspor, saat ini adalah masa “panen” karena dibayar dengan dolar, sedangkan bahan baku lebih banyak lokal.
Pelajaran inilah yang ingin saya share kepada teman-teman, bagaimana kita mengetahui, memahami, menghayati dan memanfaatkan perubahan lingkungan buat bisnis kita. Semoga bermanfaat ya…sukses selalu
Posted on Agustus 30, 2013, in Strategic Management and tagged Crises, Opportunity. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0